Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

Jurnal Anak Kesulitan Belajar : Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Melalui Media Kalender (Bagian.2)

Silahkan baca tulisan sebelumnya mengenai Pendahuluan dan Metodologi Penelitian jurnal ini pada laman : Jurnal Anak Kesulitan Belajar : Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Melalui Media Kalender (Bagian.1)

Selanjutnya akan dibahas mengenai Hasil Penelitian, Pembahasan dan Kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

Pengumpulan data dilakukan kurang lebih selama 1 bulan. 6 hari untuk kondisi baseline-A yaitu sebelum diberikan intervensi, 10 hari untuk intervensi dan 4 hari untuk baseline-B atau kondisi setelah diberikan intervensi. Pada baseline A dilakukan pengamatan terhadap kemampuan anak dengan memberikan soal penjumlahan bilangan dengan hasil sampai 20 sebelum diberikan perlakuan. Dari hasil pengamatan itu menunjukkan hasil kemampuan anak dalam menjawab soal dengan benar yang naik turun yaitu 30%, 45%, 35%, 40%, 40%, dan 40%. Dan anak menunjukkan kestabilan pada tingkat 40%.
            Kemudian dilakukan kondisi intervensi B yaitu anak mengerjakan soal penjumlahan hingga 20 dengan diberi perlakuan sebanyak 10 kali dan hasilnya 50%, 40%, 80%, 70%, 65%, 70%, 80%, 80%,80%,80%. Setelah itu kondisi baseline B yaitu pengamatan ketika anak mengerjakan soal setalah diberikan intervensi. A2 sebanyak 4 kali dengan hasil jawaban yang berhasil dijawab dengan benar adalah 70%,80%,80%,80%.
            Hasil analisis dalam kondisi pada setiap komponennya dapat di jabarkan sebagai berikut: panjang kondisi penelitian ini adalah pada kondisi  baselinesebelum diberikan  intervensi  (A1) 6, kondisi  intervensi(B) 10 dan kondisi  baselinesetelah diberikan  intervensi  (A2) 4.  Estimasi kecenderungan arah pada kondisi  (A1)  garis menaik dengan keterjalan yang rendah (+), sedangkan pada kondisi (B)  menunjukkan arah kecendrungan menaik dengan terjal  dan bervariasi dan pada kondisi (A2) menunjukkan arah kecenderungan meningkat. Kecendrungan stabilitas pada kondisi(A1) 50%, kondisi (B) 30% dan kondisi (A2) 50%. Jejak data pada kondisi (A1)  bervariasi dan menetap, kondisi (B) data yang diperoleh juga bervariasi dan akhirnya stabil, dan pada kondisi (A2) data yang diperoleh meningkat dan akhirnya stabil..Level stabilitas dan rentang pada kondisi (A1) 30% - 45%, pada kondisi (B) 40% - 80%, Dan rentang  pada kondisi (A2) 70% - 80%. Perubahan level pada kondisi (A1) 40% - 30% = 10% (+) dan pada kondisi (B) 80% - 50% = 30% (+), sedangkan pada kondisi (A2) 80% - 70% = 10%.
            Pada kondisi  baseline(A1), pengamatan pertama sampai pengamatan keenam  anak kesulitan belajar hanya mampu menjawab paling banyak 9 soal dengan benar. Kemudian peneliti melanjutkan pengamatan yang ketujuh sampaipengamatan keenam belas dengan memberikan perlakuan yaitu untuk meningkatkan kemampuan penjumlahan dengan menggunakan media media kalender. Pada pengamatan kesembilan peresentase kemampuan menjawab soal penjumlahan anak kesulitan  belajar mengalami peningkatan secara signifikan atau naik secara cepat. Pada pengamatan kesepuluh dan sebelas agak menurun. Pada pengamatan keduabelas sampai kelima  belas persentase yang didapat menetap, pada pertemuan ketujuh belas menurun. Dan  pada pengamatan kedelapan belas sampai dengan pertemuan kedua puluh persentase didapat sudah stabil, tidak naik dan tidak turun yaitu 80%.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data, terbukti bahwa persentase jumlah jawaban yang benar yang dijawab oleh anak dalam menyelesaikan soal penjumlahan mengalami peningkatan melalui media kalender ini. Hal ini terbukti dari hasil analisis grafik data yaitu arah kecenderungan kondisi baseline (A1) persentase dalam menyelesaikan soal penjumlahan masih rendah, yaitu berkisar antara 30% - 45%, sedangkan pada kondisi intervensi (B) kemampuan anak dalam menyelesaikan soal penjumlahan dengan hasil sampai 20 persentasenya jauh meningkat dibandingkan dengan kondisi baseline yaitu berkisar 40% - 80%. Dan pada kondisi baseline setelah tidak diberikan intervensi (A2) kemampuan anak berkisar 70%-80% yang berarti kemampuan anak mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Menurut Taufiq Hidayanto, dkk (2010: 2) mengatakan bahwa media kalender mempermudah siswa dalam memahami konsep penjumlahan dan pengurangan sehingga siswa dapat operasi penjumlahan dan pengurangan sampai bilangan 20.
Henny Ika Puspitarini (2011: 79) menyatakan kalender bisa digunakan untuk media permainan matematika misalnya, permainan untuk mengenal angka bagi kelas 1. Selain untuk melatih mengenal bilangan 1-31, kalender juga dapat digunakan untuk mengenalkan konsep sederhana lainnya seperti nilai tempat, penjumlahan, pengurangan dan perbandingan sederhana. Melihat uraian diatas maka penggunaan media kalender cocok digunakan dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan dengan hasil sampai 20 bagi anak kesulitan belajar matematika kelas I sekolah dasar.
Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum diberikan perlakuan melalui media kalender, kemampuan anak dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan dengan hasil sampai 20 masih rendah.Namun setelah diberikan perlakuan melalui melalui media kalender kemampuan anak dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan  dengan hasil sampai 20 mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan anak kesulitan belajar dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan kelas I di SD Negeri 15 Anduring Padang dapat ditingkatkan melalui media kalender.

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Pada kondisi Baseline (A1) pengamatan di lakukan selama enam hari, pada pengamatan pertama kemampuan anak sebesar 30%, pada pengamatankedua kemampuan anak meningkat menjadi 45%, dan pada pengamatan ketiga kemampuan anak menurun 35% dan pada pengamatan keempat sampai keenam kemampuan anak menetap pada 40%. Kemampuan anak digambarkan grafik menaik dengan keterjalan yang rendah dan cenderung bervariasi sedangkan pada pada kondisi Intervensi (B) anak diberikan perlakuan melalui media kalender, selama 10 kali pengamatan, hasilnya grafik meningkat tinggi dan cenderung bervariasi.dan kemampuan anak menunjukkan kestabilan pada pengamatan hari ketiga belas sampaikeenam belas yaitu pada tingkat 80%. Pada kondisi baseline (A2) pengamatan dilakukan sebanyakempat kali pengamatan. Pada kondisi ini kemampuan anak cenderung meningkat dan menetap padatingkat 80%.
Berdasarkan pengamatan tersebut hasilnya menunjukkan hasil yang meningkat dan dapat dinyatakan bahwa media kalender dapat meningkatkan  kemampuan penjumlahan bagi anak kesulitan belajar di SD Negeri 15 Anduring Padang.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan masukan berupa saran sebagi berikut :
(1) Bagi guru, peneliti menyarankan dalam memberikan pembelajaran tentang penjumlahan bilangan hendaknya menggunakan media kalender.
(2) Kepada peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman menggunakan media kalender yang ingin melakukan atau melaksanakan penelitian dalam meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran matematika anak, kelas I sekolah dasar.

Bagi pembaca yang ingin mengetahui Review Jurnal yang dilakukan penulis, bisa membacanya di laman :
Review Jurnal Anak Kesulitan Belajar

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter