Selanjutnya akan dibahas mengenai Hasil Penelitian, Pembahasan dan Kesimpulan.Silahkan baca tulisan sebelumnya mengenai Pendahuluan dan Metodologi Penelitian jurnal ini pada laman : Jurnal Anak Kesulitan Belajar : Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Melalui Media Kalender (Bagian.1)
HASIL PENELITIAN
Pengumpulan
data dilakukan kurang lebih selama 1 bulan. 6 hari untuk kondisi baseline-A
yaitu sebelum diberikan intervensi, 10 hari untuk intervensi dan 4 hari untuk
baseline-B atau kondisi setelah diberikan intervensi. Pada baseline A dilakukan
pengamatan terhadap kemampuan anak dengan memberikan soal penjumlahan bilangan
dengan hasil sampai 20 sebelum diberikan perlakuan. Dari hasil pengamatan itu
menunjukkan hasil kemampuan anak dalam menjawab soal dengan benar yang naik
turun yaitu 30%, 45%, 35%, 40%, 40%, dan 40%. Dan anak menunjukkan kestabilan
pada tingkat 40%.
Kemudian dilakukan kondisi intervensi B yaitu anak mengerjakan
soal penjumlahan hingga 20 dengan diberi perlakuan sebanyak 10 kali dan
hasilnya 50%, 40%, 80%, 70%, 65%, 70%, 80%, 80%,80%,80%. Setelah itu kondisi
baseline B yaitu pengamatan ketika anak mengerjakan soal setalah diberikan
intervensi. A2 sebanyak 4 kali dengan hasil jawaban yang berhasil dijawab
dengan benar adalah 70%,80%,80%,80%.
Hasil analisis dalam kondisi pada setiap komponennya dapat
di jabarkan sebagai berikut: panjang kondisi penelitian ini adalah pada
kondisi baselinesebelum diberikan intervensi
(A1) 6, kondisi intervensi(B) 10
dan kondisi baselinesetelah diberikan intervensi
(A2) 4. Estimasi kecenderungan
arah pada kondisi (A1) garis menaik dengan keterjalan yang rendah
(+), sedangkan pada kondisi (B)
menunjukkan arah kecendrungan menaik dengan terjal dan bervariasi dan pada kondisi (A2)
menunjukkan arah kecenderungan meningkat. Kecendrungan stabilitas pada kondisi(A1)
50%, kondisi (B) 30% dan kondisi (A2) 50%. Jejak data pada kondisi (A1) bervariasi dan menetap, kondisi (B) data yang
diperoleh juga bervariasi dan akhirnya stabil, dan pada kondisi (A2) data yang
diperoleh meningkat dan akhirnya stabil..Level stabilitas dan rentang pada
kondisi (A1) 30% - 45%, pada kondisi (B) 40% - 80%, Dan rentang pada kondisi (A2) 70% - 80%. Perubahan level
pada kondisi (A1) 40% - 30% = 10% (+) dan pada kondisi (B) 80% - 50% = 30% (+),
sedangkan pada kondisi (A2) 80% - 70% = 10%.
Pada kondisi
baseline(A1), pengamatan pertama sampai pengamatan keenam anak kesulitan belajar hanya mampu menjawab
paling banyak 9 soal dengan benar. Kemudian peneliti melanjutkan pengamatan
yang ketujuh sampaipengamatan keenam belas dengan memberikan perlakuan yaitu
untuk meningkatkan kemampuan penjumlahan dengan menggunakan media media
kalender. Pada pengamatan kesembilan peresentase kemampuan menjawab soal
penjumlahan anak kesulitan belajar
mengalami peningkatan secara signifikan atau naik secara cepat. Pada pengamatan
kesepuluh dan sebelas agak menurun. Pada pengamatan keduabelas sampai kelima belas persentase yang didapat menetap, pada
pertemuan ketujuh belas menurun. Dan pada
pengamatan kedelapan belas sampai dengan pertemuan kedua puluh persentase
didapat sudah stabil, tidak naik dan tidak turun yaitu 80%.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil analisis data, terbukti bahwa persentase jumlah jawaban yang benar yang dijawab
oleh anak dalam menyelesaikan soal penjumlahan mengalami peningkatan melalui
media kalender ini. Hal ini terbukti dari hasil analisis grafik data yaitu arah
kecenderungan kondisi baseline (A1) persentase dalam menyelesaikan soal
penjumlahan masih rendah, yaitu berkisar antara 30% - 45%, sedangkan pada
kondisi intervensi (B) kemampuan anak dalam menyelesaikan soal penjumlahan
dengan hasil sampai 20 persentasenya jauh meningkat dibandingkan dengan kondisi
baseline yaitu berkisar 40% - 80%. Dan pada kondisi baseline setelah tidak
diberikan intervensi (A2) kemampuan anak berkisar 70%-80% yang berarti kemampuan
anak mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Menurut Taufiq
Hidayanto, dkk (2010: 2) mengatakan bahwa media kalender mempermudah siswa
dalam memahami konsep penjumlahan dan pengurangan sehingga siswa dapat operasi
penjumlahan dan pengurangan sampai bilangan 20.
Henny
Ika Puspitarini (2011: 79) menyatakan kalender bisa digunakan untuk media permainan
matematika misalnya, permainan untuk mengenal angka bagi kelas 1. Selain untuk melatih
mengenal bilangan 1-31, kalender juga dapat digunakan untuk mengenalkan konsep sederhana
lainnya seperti nilai tempat, penjumlahan, pengurangan dan perbandingan
sederhana. Melihat uraian diatas maka penggunaan media kalender cocok digunakan
dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan dengan hasil sampai 20 bagi anak
kesulitan belajar matematika kelas I sekolah dasar.
Berdasarkan
data di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum diberikan perlakuan melalui media kalender,
kemampuan anak dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan dengan hasil
sampai 20 masih rendah.Namun setelah diberikan perlakuan melalui melalui media
kalender kemampuan anak dalam menyelesaikan soal penjumlahan bilangan dengan hasil sampai 20 mengalami peningkatan.
Hal ini membuktikan bahwa kemampuan anak kesulitan belajar dalam menyelesaikan soal
penjumlahan bilangan kelas I di SD Negeri 15 Anduring Padang dapat ditingkatkan
melalui media kalender.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pada
kondisi Baseline (A1) pengamatan di lakukan selama enam hari, pada pengamatan pertama
kemampuan anak sebesar 30%, pada pengamatankedua kemampuan anak meningkat menjadi
45%, dan pada pengamatan ketiga kemampuan anak menurun 35% dan pada pengamatan keempat
sampai keenam kemampuan anak menetap pada 40%. Kemampuan anak digambarkan
grafik menaik dengan keterjalan yang rendah dan cenderung bervariasi sedangkan
pada pada kondisi Intervensi (B) anak diberikan perlakuan melalui media
kalender, selama 10 kali pengamatan, hasilnya grafik meningkat tinggi dan
cenderung bervariasi.dan kemampuan anak menunjukkan kestabilan pada pengamatan
hari ketiga belas sampaikeenam belas yaitu pada tingkat 80%. Pada kondisi baseline
(A2) pengamatan dilakukan sebanyakempat kali pengamatan. Pada kondisi ini kemampuan
anak cenderung meningkat dan menetap padatingkat 80%.
Berdasarkan
pengamatan tersebut hasilnya menunjukkan hasil yang meningkat dan dapat dinyatakan
bahwa media kalender dapat meningkatkan
kemampuan penjumlahan bagi anak kesulitan belajar di SD Negeri 15
Anduring Padang.
SARAN
Berdasarkan
hasil penelitian ini, peneliti memberikan masukan berupa saran sebagi berikut :
(1) Bagi guru, peneliti
menyarankan dalam memberikan pembelajaran tentang penjumlahan bilangan
hendaknya menggunakan media kalender.
(2) Kepada peneliti
selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman menggunakan media kalender
yang ingin melakukan atau melaksanakan penelitian dalam meningkatkan kemampuan
dalam pembelajaran matematika anak, kelas I sekolah dasar.
Bagi pembaca yang ingin mengetahui Review Jurnal yang dilakukan penulis, bisa membacanya di laman :
Review Jurnal Anak Kesulitan Belajar
Post a Comment
Post a Comment