Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

[Catatan Kuliah] Komunikasi Total Ortopedagogik Anak Gangguan Pendengaran



A.      PENGERTIAN KOMUNIKASI TOTAL

Definisi beberapa ahli :

1.      Denton (1970)
Komtal meliputi penggunaan salah satu modus atau semua cara komunikasi yaitu penggunaan sistem isyarat, ejaan jari, bicara, baca ujaran, amplifikasi, gesti, pantomimik, menggambar dan menulis serta pemanfaatan sisa pendengaran sesuai kebutuhan dan kemampuan perorangan.

2.      Garretson (1976)
Komtal bukan merupakan suatu metode ataupun cara mengajar tertentu melainkan merupakan suatu pendekatan falsafah yang memungkinkan terciptanya suatu iklim komunikasi yang luwes bagi kamu tuli.

3.      Hyde, M Gravatt, Australia (1983)
Komtal menggambarkan suatu falsafah tentang komunikasi bukan suatu metode suatu pengajaran atau cara komunikasi melainkan dapat diumpamakan sebagai tujuan pendidikan. Tujuannya adalah mengungkapkan bahasa yang digunakan masyarakat dalam berbagai cara (meliputi bicara, baca ujaran, isyarat, ejaan jari, membaca dan menulis) sehingga memungkinkan komunikasi yang lengkap.

4.      Komtal adalah salah satu falsafah yang mencakup cara komunikasi oral, aural dan manual sehingga terjadi komunikasi yang efektif dengan dan diantara kaum tunarungu.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Komtal adalah konsep pendidikan bagi kaum tunarungu yang menganjurkan digunakannya semua bentuk media komunikasi untuk meningkatkan keterampilan berbahasa.

Konsep tersebut bisa diterima berdasarkan beberapa alasan antara lain :
a.       Kaum tunarungu mempunyai hak memilih media komunikasi yang cocok sesuai dengan keadaan fisiknya. Karena kemampuan mendengar yang terbatas, maka media komunikasi yang cocok bagi mereka adalah media yang tidak terlalu menuntut penggunaan pendengaran.
b.      Pemakaian media komunikasi yang cocok meningkatkan keberhasilan berkomunikasi. Hal ini akan mempertebal rasa percaya diri kaum tunarungu.
c.       Salah satu bentuk media yang digunakan dalam komunikasi total adalah isyarat yang memiliki perbedaan makna visual.

B.       PENERAPAN KOMUNIKASI TOTAL

Tujuan penerapan komunikasi total adalah meningkatkan keterampilan berbahasa dalam segala aspek. Karena itu komponen komunikasi total yaitu isyarat dan ejaan jari adalah konsep yang membedakan komunikasi total dengan konsep lainnya.
Komtal dapat dibedakan antara komponen ekspresif dan reseptif. Komponen ekspresif meliputi bicara, berisyarat, ejaan jari, menulis dan panto mimik. Sedangkan komponen reseptif meliputi membaca ujaran, membaca ‘isyarat’, ejaan jari serta mimik, pemanfaatan sisa pendengaran (dengan ABD) dan membaca.

Penerapan berbagai komponen tersebut agar terbentuk komunikasi total, meliputi:
1.      Penerapan gabungan atau kombinasi berbagai komponen
Dalam hal ini perlu diperhatikan apakah menggunakan komunikasi simultan atau komunikasi serempak, yang  akan timbul permasalahan sebagai berikut :
a.       Bagaimana keserempakan atau hubungan yang ada antara bentuk lisan dan isyarat?
Pendekatan secara struktural yaitu pendekatan yang ditekankan pada hubungan atau pengendalian bentuk yang persis sama antara bentuk lisan dan isyarat, yaitu setiap kata serta fonem dialihkan dalam bentuk isyarat.
Pendekatan secara konseptual yaitu pendekatan yang ditekankan pada pengalihan makna yang sama dan kurang diutamakan dalam pengalihan bentuk.
Sekarang ini, lebih cenderung pada pendekatan struktural dimana makin banyak negara yang mengembangkan bahasa isyarat yang formal ataupun sistem isyarat untuk bahasa lisan masyarakat.
b.      Bagaimana proses komunikasi yang dialami anak tuna rungu dengan komunikasi serempak ini?
Ø  proses komunikasi bahasa lisan seseorang akan mengungkapkan diri dengan berbicara, dan lawan biacaranya menerima pesan melalui pendengarannya.
Modalitas pengantarnya adalah suara yang dapat didengar
Media ungkapannya adalah bicara
Media penerimaannya adalah pendengaran
Ø  proses komunikasi bahasa tulisan seseorang akan mengungkapkan diri lewat tulisan, maka penerimaannya melalui membaca
modalitas penghantarnya adalah tulisan (visual)
Ø  penggabungan antara komponen oral dan komponen manual akan memudahkan penerima pesan karena media penerimaannya melalui pendengaran dan penglihatan.
Ø  Penggabungan menggunakan modalitas yang sama misalnya membaca ujaran, isyarat dan ejaan jari yang ketiganya menggunakan media penerima melalui penglihatan visual.
Memungkinkan untuk menerima dua rangsangan yang berbeda yaitu menggunakan keterangan yang bersifat tentatif mengenai interaksi aspek linguistik, neurologik dan psikologik yang terjadi dalam komunikasi stimultan yaitu à kata inti kurang dapat menyampaikan kata tugas, kata tugas inipun kurang dapat ditangkap lewat baca ujaran tetapi menggunakan ejaan jari.
c.       Bagaimana implikasi penerapan komunikasi serempak ini?
Penerapan komunikasi stimultan yang efektif perlu memperhatikan dua hal sebagai berikut :
Ø  Daerah Fokus-persepsi-visual untuk menerima isyarat serta ejaan jari dan baca ujaran secara serempak
Ø  Kecepatan produksi antara isyarat serta ejaan jari disatu pihak dengan bicara dipihak yang lain.

2.      Struktur dan strategi penerapan komtal (L. Evans)
Proses perkembangan anak tunarungu yang dididik dengan komtal (L. Evans) :
a.       Anak sedini mungkin diperkenalkan dengan isyarat untuk menunjang perkembangan bahasa
Kemampuan berisyarat dapat merupakan dasar untuk melatih kemampuan berbicara.
b.      Kemampuan beisyarat makin ditingkatkan dengan penerapan sistem isyarat formal melalui pemanfaatan ejaan jari untuk mengisyaratkan kata-kata fungsi dan gejala tata bahasa lainnya (awalan-akhiran) sebagaimana dalam bahasa Indonesia.
c.       Penggunaan ejaan jari semakin dapat ditingkatkan sehingga penerapan isyarat semakin mewakili struktur bahasa indonesia kaitannya dengan kemampuan membaca dan menulis.
d.      Perkembangan bahasa Indonesia dengan tulisan merupakan dasar yang baik bagi perkembangann membaca ujaran.
Semakin anak memahami konteks kalimat makan akan semakin cepat ‘menerka’ ucapan melalui bahasa ujaran.

Hal penting dalam proses ini adalah sikap pendidik atau metode yang perlu digunakan untuk membantu anak meningkatkan kemampuan komunikasinya.
1.      Pertama, Sewaktu anak masih pada taraf permulaan, teknik yang digunakan adalah teknik menangkap pesan yang ingin disampaikan dan memberikannya isyarat yang diperlukan untuk berkomunikasi.
Selanjutnya, anak diberi penguatan negatif
2.      Kedua, anak pada permulaan tidak dituntut untuk bicara walaupun mereka tetap dirangsang agar mau mencoba menggerakan mulutnya sewaktu berisyarat
3.      Ketiga, anak berada pada tahap penggabungan antara isyarat gesti dan taraf ungkapan dua isyarat diperlakukan dengan suatu sikap yang dinamakan “Communication Blocking” atau penghalang komunikasi.
4.      Keempat, mengubah pola ucapan anak yang masih salah menjadi ungkapan dengan struktur bahasa Indonesia yang benar. 

Prinsip-prinsip komunikasi total :

a.  Diperkenalkan sejak awal kehidupan anak (dini)
b. Melibatkan komponen – komponen gerak –isyarat (gesture), bahasa isyarat, membaca ujaran, ejaan jari, berbicara, membaca dan menulis.
c. Pemanfaatan sisa pendengaran melalui latihan mendengar dan penggunaan Alat Bantu Dengar (hearing aid).

C.       KELEBIHAN PENGGUNAAN KOMUNIKASI TOTAL

1.  Diharapkan anak tunarungu mampu menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
2.  Kemampuan dalam keterampila membaca ujaran, wicara, menyimak lebih baik (meningkatkan keterampilan berbahasa)
3. Tercapainya tujuan dari komunikasi yaitu antara pengirim dan penerima dapat memahami informasi yang disampaikan.
4.  Meningkatkan komunikasi anak tuanrungu dengan penggunaan bahasa yang
5. Mengembangkan dan mengoptimalkan kemampuan sisa pendengaran yang dimiliki oleh anak tunarungu.
6.  Anak mempunyai lebih banyak kosa kata.

D.      KEKURANGAN PENGGUNAAN KOMUNIKASI TOTAL

1.  Anak untuk mempelajari bahasa komunikasi total memerlukan waktu yang lama dan pemahaman yang lebih.
2.  Tidak semua anak tunarungu menguasai komunikasi total karena anak tunarungu lebih nyaman dan terbiasa menggunakan bahasa isyarat 
3. Membutuhkan waktu yang lama untuk berkomunikasi menggunakan komtal karena menggunakan bahasa isyarat dan oral secara bersamaan

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter