Ads 720 x 90

Fiksioner Free Blogger Theme Download

Jurnal Anak Kesulitan Belajar : Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Melalui Media Kalender

Judul    : Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Melalui Media Kalender Bagi      Anak Kesulitan Belajar
Oleh       : Maizal Padri, Zulmiyetri dan Irdamurni
Sumber  : http://ejournal.unp.ac.id (Volume 2 Nomor 3 September 2013)

Abstract

The research was motivated by the problems of children learning disabilities (x) which is difficult to solve the sum. the children have difficulty in working on the summation of the results to 20, Researchers wanted to be the sum capacity can be increased by using the media calendar. The hypothesis in this study, can improve the ability of the media calendar summation for children learning difficulties. This research uses experimental approach in the form of Single Subject Research (SSR) with ABA design. As the subject of this study is children learning disabilities (x) class I in SD Negeri 15 Anduring Padang. From the research shows that the ability to sum up the results of learning  disabillities for children 20 X increases. At baseline conditions before the intervention is given (A1) children are able to solve problems with the acquisition sum percentage of correct answers between 30% - 45%, after a given intervention (B) by using the media calendar percentage of correct answers increased to 40% - 80%. In the baseline condition (A2) is where the children are no longer given the longer intervention children gain percentage correct answers ranged 70% -80%. Thus previously proposed hypothesis can be accepted. It means the calendar media can improve learning difficulties summation.

Kata kunci: Anak Kesulitan Belajar; Kemampuan Penjumlahan; Media Kalender

PENDAHULUAN

Pendidikan pada hakekatnya suatu usaha yang secara  sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh pendidik terhadap anak didik sehingga timbul interaksi dari keduanya agar peserta didik tersebutmencapai kedewasaan yang dicita-citakan dan berlangsung terus menerus.
Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam cabang ilmu pengetahuan yang dipelajari, salah satunya adalah matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia kehidupan, karena matematika dalam dunia pendidikan bersifat rasional dan eksak  sehingga mendukung perkembangan ilmu lainnya. Hampir disetiap bidang pendidikan memerlukan matematika sebagai alat pemecahan masalah.
Abdurrahman (2009:252) mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang bentuk dan ukuran, menggunakan  pengetahuan tentang menghitung dan yang paling penting adalah memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melihat dan menggunakan hubungan. Pembelajaran matematika tidak hanya diberikan kepada anak normal saja tapi pembelajaran matematika juga harus diberikan kepada anak yang mengalami kebutuhan khusus, karena berperan pentingdalam kehidupan anak nantinya.
Pada saat sekarang ini sering ditemukan anak yang mengalami kesulitan pada pembelajaran matematika. Hal tersebut mungkin disebabkan karena mengalami kesulitan dalam belajar. Marlina (2009: 16) mengemukakan anak kesulitan belajar merupakan anak yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika bukanlah anak yang mempunyai tingkat intelegensi dibawah rata rata, melainkan mereka mempunyai taraf intelegensi yang normal atau bahkan memiliki tingkat intelegensi yang superior, tetapi anak tersebut mengalami kesulitan dalam satu atau beberapa bidang tertentu, tetapi dalam bidang-bidang lain anak dapat unggul. Anak yang mengalami  kesulitan belajar matematika disebut diskalkulia.
Mengenalkan matematika pada anak tidak harus dengan menyodorkan buku latihan. Di sisi lain, banyak pula jenis media yang telah tersedia di lingkungan sekitar kita yang langsung dapat kita gunakan untuk keperluan pembelajaran, yang diperlukan adalah kemauan, kejelian dan kreatifitas kita dalam memilih dan mendayagunakan potensi berbagai sumber dan media belajar yang ada di sekeliling kita.
Berdasarkan studi pendahuluan di SD Negeri 15 Anduring Padang, peneliti menemukan permasalahan pada anak kesulitan belajar  kelas I beridentitas X. Anak tersebut pernah tinggal kelas. Anak mengalami kesulitan dalam belajar matematika khususnya yang berkenaan dengan konsep penjumlahan.Hal ini dibuktikan disaat guru memberikan latihan tentang operasi penjumlahan di kelas I dengan 35 orang siswa. Semua siswa tersebut seharusnya mereka sudah bisa melakukan penjumlahan ke samping dengan hasil sampai 20, dan diantara 35 orang anak tersebut ada satu anak yang belum bisa melakukan penjumlahan ke samping dengan hasil sampai 20.  Dari kondisi tersebut diperoleh gambaran bahwa anak yang satu tersebut belum mampu menyelesaikan soal penjumlahan ke samping.
Pada kondisi sebelumnya anak sudah mengenal konsep  bilangan, angka, tanda tambah dan sudah mampu membilang urut sampai dengan20 dan menjumlah bilangan dengan hasil sampai 10 tetapi, anak masih sulit mengerjakan soal penjumlahan dengan hasil sampai dua puluh. Sesuai dengan kurikulum KTSP 2008 kelas I dengan standar kompetensi “Melakukan penjumlahan dan pengurangan  bilangan sampai dua angka dalam pemecahan masalah” ternyata satu orang anak masih belum mampu menyelesaikan soal penjumlahan bilangan dua angka yang hasilnya sampai 20. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru, diperoleh hasil bahwa kemampuan anak dalam menyelesaikan soal–soal penjumlahan memang rendah,  anak sangat lambat dalam menyelesaikan soal penjumlahan tersebut.
Berdasarkan hasil tes yang dilakukan dengan memberikan 10 butir soal penjumlahan kesamping, dan adapun hasil jawaban dari antara lain sebagai berikut: (1) 10+2=12, (2) 12+4=13, (3) 13+5=14, (4) 5+11=12, (5)8+10=11, (6) 3+14=13, (7) 12+3=14, (8) 15+2=16, (9) 7+11=8, (10) 2+17=12. Dari 10 butir soal yang di berikan hanya satu soal yang bisa dijawab anak dengan benar, sedangkan untuk soal yang lainnya masih salah. Dari hasil tes tersebut jelaslah bahwakemampuan awal anak dalam menyelesaikan soal penjumlahan hanya 10%, kondisi tersebut sudah dilakukan dua kali dalam item soal yang sama ternyata hasilnya masih seperti itu.
Hasil observasi selama pembelajaran matematika, anak selama ini menggunakan media lidi dan jari dalam menyelesaikan soal penjumlahan tetapi belum dapat mencapai hasil yang memuaskan, jawaban dari soal penjumlahanyang dikerjakan masih banyak yang salah. Melihat permasalahan diatas, peneliti mencoba menggunakan media yang lain untuk meningkatkan kemampuan penjumlahan dengan hasil sampai 20 bagi anak berkesulitan belajar. Menurut Arsyad (1997:38) mengemukakan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi, sehingga penerima informasi dapat memahami informasi yang disampaikan. Adapun media lain yang diberikan kepada anak dalam menyelesaikan soal penjumlahan adalah media kalender. Media kalender merupakan salah satu alat yang sifatnya kongkrit dan taktual yaitu dapat dilihat dan diraba. Sehingga media itu bisa membantu anak untuk memahami penjumlahan. Menurut Puspitarini (2011: 79) kalender bisa digunakan untuk media permainan matematika misalnya, permainan untuk mengenal angka bagi kelas 1. Selain untuk melatih mengenal bilangan 1-31, kalender juga dapat digunakan untuk mengenalkan konsep sederhana lainnya seperti nilai tempat, penjumlahan, pengurangan dan perbandingan sederhana.
 Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti mengidentifikasi masalah tersebut sebagai berikut : 1. Anak tidak mampu menyelesaikansoal penjumlahan kesamping dengan hasil sampai 20, anak sering salah dalam menghitung menggunakan lidi, sedangkan guru meminta anak untuk menghitung lidi, media pembelajaran yang di berikan kepada anak kurang bervariasi, media kalender belum digunakan guru SD Negeri 15 Anduring Padang.
 Agar penelitian ini terarah dan efektif maka peneliti membatasi masalah ini Meningkatkan kemampuan penjumlahan kesamping dengan hasil sampai 20 melalui media kalender bagi anak kesulitan belajar kelas 1 di SD Negeri 15 Anduring Padang
Berdasarkan permasalahan yang telah di paparkan dalam latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan ini yaitu: “Apakah media kalender dapat meningkatkan kemampuan penjumlahan bagi anak kesulitan belajar kelas 1 SD Negeri 15 Anduring Padang?”
 Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah media kalender dapat meningkatkan kemampuan  penjumlahan bagi anak kesulitan belajar kelas 1 SD Negeri 15 Anduring Padang.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian  eksperimen dalam bentuk Single Subject  Research(SSR) menggunakan desain A-B-A. Desain A–B–A merupakan pengembangan dari desain A–B. Desain A–B–A ini telah menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dengan variabel bebas. . Dalam penelitian ini, yang menjadi fase (A1) atau baseline yaitu; kemampuan awal anak kesulitan belajar X dalam kemampuan menyelesaikan soal soal penjumlahan sebelum menggunakan media kalender. Sedangkan yang  menjadi B atau kondisi intervensi kemampuan anak menyelesaikan soal penjumlahan dengan menggunakan media kalender setelah diberi perlakuan yang berkelanjutan. Dan fase (A2)  atau baselinenya adalah kemampuan anak menyelesaikan soal penjumlahan bilangan tanpa diberi perlakuan sama sekali.
Hasil penelitian ini di analisis dengan menggunakan analisis visual data grafik (Visual Analisis of Grafic Data) yaitu terdiri dari analisis dalam kondisi yang mempunyai komponen panjang kondisi, kecenderungan arah, kecenderungan  stabilitas, jejak data, level stabilitas dan rentang, dan tingkat perubahan juga analisis antar  kondisi yang komponennya adalah jumlah variabel yang berubah, perubahan kecenderungan arah, level perubahan dan persentase stabilitas.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah anak kesulitan belajar kelas 1 yang berjumlah satu orang, di SD Negeri 15 Anduring Padang yang beridentitas X, jenis kelamin laki-laki. Secara fisik anak tersebut tidak ada menyandang kelainan.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah mengumpulkan data melalui tes untuk mengetahui kemampuan anak menyelesaikan soal penjumlahan bilangan dengan hasil sampai 20. Sebelum diberikan intervensi, saat diberikan intervensi dan setelah intervensi dilaksanakan.
Data di kumpulkan langsung oleh peneliti melalui kegiatan observasi langsung melalui tes tertulis. Anak disuruh menyelesaikan soal penjumlahan yang diberikan kepadanya. Kemudian anak menjawab soal yang telah disediakan. Kemudian peneliti melakukan penilaian dengan menceklis jawaban yang benar dari setiap soal yang di jawab anak dengan tepat.
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah instrument penilaian dalam bentuk soal-soal yang akan dikerjakan oleh anak. Adapun soal soal yang diberikan kepada anak adalah sebanyak 20 butir soal.
Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Analisis Dalam Kondisi, yang mencakup didalamnya adalah: Panjang Kondisi, Kecenderungan Arah, Menentukan Tingkat Stabilitas, Menentukan Jejak Data, Menentukan Tingkat Perubahan, Menentukan Rentang. (2) Analisis Antar Kondisi yang didalamnya mencakup  Variabel yang di ubah, Perubahan Kecenderungan Arah, Perubahan Kecenderungan Stabilitas, Menentukan Level Perubahan, Menentukan Persentase Overlap.
Untuk memulai menganalisa perubahan data antar kondisi, data yang stabil harus mendahului kondisi yang akan dianalisa. Karena jika data bervariasi (tidak stabil) maka akan mengalami kesulitan untuk menginterprestasikannya.  Disamping aspek stabilitas ada tidaknya pengaruh intervensi terhadap variabel terikat, juga tergantung pada aspek perubahan level dan besar kecilnya Overlap yang terjadi antara dua kondisi yang dianalisa.
Adapun hipotesis diterima apabila hasil analisis data dalam kondisi dan antar kondisi memiliki estimasi kecenderungan stabilitas, jejak data dan perubahan level yang meningkat secara positif dan overlap data pada analisis antar kondisi semakin kecil dan pada kondisi lain hipotesis ditolak. 

Lanjutkan membaca halaman selanjutnya pada tautan ini | Hasil Penelitan, Pembahasan dan Kesimpulan

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter